Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 12:35:07【Sehat】760 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(4)
Artikel Terkait
- SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
- Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"
- Dinkes Kalsel pastikan keamanan pangan Program MBG
- 84 ribu siswa di Tangsel terima manfaat program MBG
- CKG, cahaya harapan dari negara untuk masa senja berjaya
- Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar
- Rutan Cipinang
- Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas
- Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai
- Api menyala di usia senja, refleksi hari ulang tahun Presiden Prabowo
Resep Populer
Rekomendasi

Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari

Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi

Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG

Paus kirimkan antibiotik ke Gaza seiring masuknya bantuan

Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara

Hari pangan dunia untuk Asta Cita

Undip canangkan gerakan "zero waste" lewat daur ulang sampah

BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji